February 10, 2017

Keunggulan Penduduk Yaman | Hadits Imam Muslim



Keunggulan Penduduk Yaman | Hadits Imam Muslim


- Hadis riwayat Abu Masud ra., ia berkata:
Nabi saw. pernah memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya
bersabda:
Ingatlah, sesungguhnya iman ada
di sana, sedangkan kekerasan dan
kekasaran hati ada pada orang-orang yang bersuara keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan,
yaitu pada golongan Rabiah dan Bani
Mudhar. (Shahih Muslim No.72)

- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Penduduk Yaman datang. Mereka lebih halus hatinya.

Iman ada pada orang Yaman, fikih ada pada orang Yaman dan Hikmah ada pada orang Yaman. (Shahih Muslim No.73)  


Menjelaskan bahwa agama adalah nasehatHadis riwayat Jarir bin Abdullah ra., ia berkata:
Aku berbaiat kepada Rasulullah saw.
untuk selalu mendirikan salat, memberikan zakat dan memberi nasehat baik kepada setiap muslim.
(Shahih Muslim No.83)

Menerangkan kurangnya iman sebab maksiat dan kekosongan iman pelakunya


- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada pezina yang di saat berzina dalam keadaan beriman.

Tidak ada pencuri ketika mencuri dalam keadaan beriman.
Begitu pula tidak ada peminum arak di saat meminum dalam keadaan beriman.
(Shahih Muslim No.86)

Menjelaskan tanda-tanda munafik


- Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah bersabda: Ada empat sifat yang bila dimiliki maka
pemiliknya adalah munafik murni.

Dan barang siapa yang memiliki salah satu di antara empat tersebut, itu berarti ia telah menyimpan satu tabiat munafik sampai ia tinggalkan.


Apabila berbicara ia berbohong, apabila bersepakat ia berkhianat, 

apabila berjanji ia mengingkari dan apabila bertikai ia berbuat curang. (Shahih Muslim No.88)  


- Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda:
Ada tiga tanda orang munafik; apabila berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat.
(Shahih Muslim No.89)

Menerangkan keadaan iman seseorang yang mengatakan kepada sesama 

muslim: Hai, kafir!


- Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Apabila seseorang mengafirkan temannya, maka ucapan
(yang mengafirkan) itu benar-benar kembali kepada salah seorang di antara keduanya (yang mengatakan atau yang dikatakan). (Shahih Muslim No.91)

Menjelaskan iman orang yang membenci ayahnya, padahal ia tahu bahwa orang tersebut adalah ayah kandungnya


- Hadis riwayat Abu Zar ra.:
Bahwa Ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: Setiap orang yang mengaku
keturunan dari selain ayahnya sendiri, padahal ia mengetahuinya, pastilah ia kafir (artinya mengingkari nikmat dan kebaikan, tidak memenuhi hak Allah dan hak ayahnya).

Barang siapa yang mengakui sesuatu bukan miliknya, maka ia tidak termasuk golongan kami dan hendaknya ia mempersiapkan tempatnya di neraka. 


Barang siapa yang memanggil seseorang dengan kata kafir atau mengatakan musuh Allah, padahal sebenarnya tidak demikian, maka tuduhan itu akan kembali pada dirinya.
(Shahih Muslim No.93)

- Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Jang
anlah kalian membenci ayah-ayah kalian.

Barang siapa yang membenci ayahnya berarti ia kafir. (Shahih Muslim No.94)  


- Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata:
Kedua telingaku mendengar Rasulullah
saw. bersabda: Barang siapa yang
mengakui seseorang dalam Islam sebagai ayah, sedangkan ia tahu bahwa itu bukan ayahnya, maka diharamkan baginya surga. (Shahih Muslim No.95)

Menjelaskan sabda Nabi saw. bahwa mencaci-maki orang Islam adalah fasik 

dan memeranginya adalah kafir


- Hadis riwayat Abdullah bin
Masud ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Mencaci-maki orang Islam adalah kefasikan dan
memeranginya adalah kekafiran. (Shahih Muslim No.97)

Menjelaskan makna sabda Nabi saw.: Janganlah kalian kembali menjadi orang-orang kafir, sebagian kalian membunuh sebagian yang lain


- Hadis riwayat Jarir ra., ia berkata:
Ketika haji wada, Nabi saw. bersabda
kepadaku: Suruhlah orang-orang diam.

Setelah orang-orang diam, beliau bers
abda: Janganlah sesudah kutinggalkan,
kalian kembali menjadi orang-orang kafir, di mana sebagian membunuh sebagian yang lain.
(Shahih Muslim No.98)

Menerangkan kekafiran orang yang mengatakan: Kita diberi hujan oleh bintang tertentu


- Hadis riwayat Zaid bin Khalid Al-Juhaini ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melakukan salat bersama kami di Hudaibiyah, sesudah hujan turun semalam.

Seusai salat, beliau mendatangi para sahabatnya, lalu bersabda:
Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Tuhan kalian? Para sahabat menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu.

Beliau bersabda: Allah
berfirman: Di antara hamba-hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada
yang kafir di pagi ini.

Orang yang berkata:
Kita diturunkan hujan karena anugerah dan rahmat Allah, maka orang itu beri
man kepada-Ku dan mengingkari bintang-bintang.

Sebaliknya orang yang berkata: Kita diturunkan hujan oleh bintang ini
atau bintang itu, maka orang tersebut
kafir terhadap-Ku dan beriman kepada
bintang-bintang. (Shahih Muslim No.104)

Dalil yang menunjukkan bahwa mencintai sahabat Ansar termasuk iman dan tanda-tandanya, sedangkan membenci mereka termasuk tanda kemunafikan


- Hadis riwayat Anas bin Ma
lik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda:Tanda kemunafikan adalah membenci sahabat Ansar dan tanda keimanan adalah mencintai sahabat Ansar. (Shahih Muslim No.108)

- Hadis riwayat Barra' ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda tentang kaum Ansar:
Yang mencintai mereka hanyalah orang yang beriman dan yang membenci merekahanyalah orang munafik.
Barang siapa yang mencintai mereka, maka Allah mencintainya. Dan Barang siapa yang membenci mereka, maka Allah membencinya.
(Shahih Muslim No.110)

Menjelaskan berkurangnya iman disebabkan oleh kurang taat dan menjelaskan ucapan kata kufur dengan arti bukan kufur kepada Allah, seperti kufur kepada nikmat dan hak

- Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra.:
Dari Rasulullah saw. beliau bersabda:
Wahai kaum wanita, bersedekahlah kalian dan perbanyaklah istigfar (memohon ampun)

Karena aku melihat kalian lebih
banyak menjadi penghuni neraka. Seorang wanita yang cerdik di antara mereka bertanya: Wahai Rasulullah, kenapa kaum wanita yang lebih banyak menjadi penghuni neraka?
Rasulullah saw. menjawab: Kalian banyak mengutuk dan mengingkari kebaikan suami.

Aku tidak melihat kurangnya akal dan agama yang lebih menguasai manusia dari kalian. Wanita itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah,
apakah kekurangan akal dan agama itu? Rasulullah saw. menjawab: Yang
dimaksud dengan kurang pada akal adalah karena dua orang saksi wanita sama dengan seorang saksi laki-laki.

Ini adalah kekurangan
akal. Wanita menghabisi
waktu malamnya tanpa mengerjakan salat dan tidak puasa di bulan Ramadan (karena haid), ini adalah kekurangan
pada agama. (Shahih Muslim No.114)

Related Posts

Keunggulan Penduduk Yaman | Hadits Imam Muslim
4/ 5
Oleh